Aku lelah. Begitu selalu katanya. Seakan-akan, dia adalah orang yang paling lelah sedunia. Orang yang harus menanggung semua beban untuk dirinya sendiri. Orang yang harusnya diperlakukan baik agar bebannya tidak bertambah. Kau tahu betapa egoisnya itu? Aku pun lelah. Ini Aku. Orang yang tidak pernah kau izinkan untuk menangis di hadapanmu. Orang yang harus menahan semua rasa lelahnya hanya untuk tidak menambah bebanmu. Orang yang setiap kali harus mengalah demi kepentinganmu dan segala macam keegoisan yang kau perbuat, yang kau atas namakan demi kepentingan semuanya.
Aku juga lelah. Kapan aku bisa mengatakan tiga kata itu? Tidak hanya kau yang lelah. Aku pun. Dia pun. Aku sudah muak mendengar segala macam cerita dan keluhanmu sementara aku tidak pernah bisa mengeluh--hanya agar tidak menambah bebanmu. Aku lelah mendengar suara tangismu yang selalu menyalahkanku. Aku lelah mendengar teriakan-teriakanmu yang serasa menusuk tubuhku. Aku benci diteriaki. Aku benci suara bantingan barang-barang. Aku juga benci keheningan yang kau buat dalam rumah ini.
Aku pun bisa lelah.
Aku lelah.
0 comments:
Posting Komentar